Soccers.id – Virus corona yang masuk ke Indonesia sudah berimbas kepada penundaan salah satu pertandingan pekan kedua Liga 1 2020, yaitu antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Seharusnya, pertandingan besar itu dilaksanakan pada Sabtu (7/3) akhir pekan ini.
Surat edaran PT LIB itu bernomor 127/LIB/KOM/III/2020 dan dituangkan kepada manajemen kedua kesebelasan tersebut yang ditandatangani Cucu Sumantri selaku Direktur Utama PT LIB. “Bersama ini LIB menyampaikan penundaan pertandingan Liga 1 2020 antara Persija Jakarta VS Persebaya Surabaya,” tulis surat dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Alasan putusan penundaan pertandingan itu menyusul surat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Provinsi Daerah Khusus Indonesia Jakarta nomor 27 Tahun 2020. Yaitu tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Coronavirus Disease (Covid-19).
Surat edaran berlaku per tanggal 3 Maret 2020 hasil dari rapat jajaran Direksi dan Komisaris PT LIB. Bagi Supardi Nasir, pemain Persib, keputusan pemerintah dianggapnya sebagai kebaikan bersama. Maka dari itu ia merasa keputusan penundaan laga harus didukung karena virus corona bukanlah masalah sepele.
“Ini masalah yang serius. Tapi bukan untuk menghentikan, tapi menunda saja. Ya demi kemaslahatan, kita ikuti. Pengaruh atau tidak bagi kita atau Arema ya tetap nggak pengaruh. Ada atau tidak penonton, misi kita tetap sama. Kita fokus sama tim kita,” kata Supardi.
Ya memang penundaan pertandingan karena virus corona juga dikabarkan sempat akan mengorbankan Arema FC melawan Persib Bandung. Tapi laga ini ditetapkan bakal tetap berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (8/3). Hanya saja terjadi percepatan sepak mula menjadi lebih awal.
Pertandingan akan dimulai pada pukul 15.30 WIB yang semula dijadwalkan 18.30 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3). Ditanyai soal itu, kubu Persib mengaku menerimanya karena iklim Kota Malang tidak terlalu panas. Memang Kota Bandung dan Malang sama-sama berada di atas sekitar 500 meter dari permukaan laut.
“Pertandingan tetap berjalan 90 menit dan tetap di lapangan yang sama. Jadi itu sesuatu yang harus kami terima. Tapi kami semua tahu, Malang itu agak sedikit seperti Bandung. Ada di tempat yang agak tinggi, jadi mungkin masih tetap hangat,” ujar Robert Albert, Pelatih Persib, seperti dikutip dari Tribun News.
Sementara itu, PT LIB menghimbau kepada para klub peserta Liga 1 musim ini untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap pendukungnya. Hal itu dikhususkan bagi klub yang akan menjadi tuan rumah. Mereka dihimbau agar melakukan pemeriksaan kepada suporter yang hadir ke stadion.
Operator kompetisi sepakbola Indonesia itu merasa tindakan pemeriksaan perlu dilakukan karena khawatir virus corona bisa menyebar dengan cepat. Bahkan PT LIB menerbitkan surat untuk klub agar bisa melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pemain dan pemeriksaan kesehatan kepada suporter saat pertandingan.
Seperti Persita Tangerang yang akan memeriksa suhu tubuh suporter yang akan masuk stadion. Hal itu dilakukan ketika menjamu PSM Makassar di Stadion Sport Centre Tangerang, Jumat (6/3). “Jadi pemeriksaan kesehatan itu dilakukan di depan pintu stadion dengan menggunakan alat,” kata Cucu.
Sementara bagi Robert, semuanya harus bersiap dengan itu karena kesehatan seseorang lebih penting. “Soal bagaimana satu orang itu akan meninggal atua sebuah pertandingan sepakbola, saya pikir kami tahu lingkungan di stadion berbahaya untuk penyebaran penyakit,” katanya.