Soccers.id – Arema FC mendapatkan kekalahan ketika menjamu Persib Bandung pada laga lanjutan Liga 1 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3). Skor 2-1 mengakhiri pertandingan atas dua gol Persib yang dicetak bunuh diri Syaiful Indra Cahya pada menit 41′ dan eksekusi penalti Wander Luiz pada menit 75′.
Sementara Arema cuma mampu memperkecil ketertinggalan atas eksekusi penalti Alias Alderete pada pengujung waktu babak pertama. Kemenangan ini membuat Persib mendapatkan poin penuh sekaligus merangsek ke puncak klasemen sementara Liga 1 musim ini.
Kesebelasan berjuluk Maung Bandung itu mengoleksi enam poin dari dua pertandingan Liga 1 musim ini. Sementara Arema harus turun ke posisi delapan karena hanya mengumpulkan tiga poin dari dua pertandingan.
Tidak Menyalahkan Syaiful Indra Cahya
Banyak yang menganggap Syaiful sebagai biang kekalahan Arema. Selain gol bunuh diri, ia juga yang membuat Wander Luiz mencetak gol melalui titik putih. Eksekusi yang didapatkan Wander Luiz memang hasil dari keputusan wasit yang melihat Syaiful menjegal Dedi Kusnandar di kotak terlarang.
Sebetulnya permainan Syaiful tidak terlalu bagus pada laga tersebut. Lagipula ia jarang mendapatkan teror dari sayap kiri Persib karena Esteban Vizcarra juga tidak tampil terlalu bagus. Ardi Idrus sebagai full-back kiri pun jarang naik membantu serangan.
Kendati demikian Mario Gomes, Pelatih Arema, tidak ingin menyalahkan Syaiful sebagai penyebab kekalahan kesebelasannya.”Para pemain adalah manusia, mereka melakukan kesalahan. Kami harus fokus pada pertandingan berikutnya, itu saja,” imbuh Gomez.
Permintaan Maaf Mario Gomez
Arema sebetulnya bermain sangat baik dan Gomez mengapresiasi para pemainnya. Dendi Santoso dkk memang sempat membuat permainan Persib tidak berkembang. Tidak berkembangnya permainan Persib terutama pada awal babak pertama karena Arema berhasil menguasai lini tengah.
Aliran bola Persib dari lini tengah tidak berjalan terlalu baik karena para gelandang Arema selalu berhasil menghadang. Sementara Persib hanya mengandalkan serangan balik saja dalam memberikan perlawanan. Hanya ada beberapa kesalahan individu pemain yang membuat kesebelasan berjuluk Singo Edan itu kebobolan dua kali.
Gomez pun meminta maaf kepada para pendukung kesebelasan tersebut. Gomez juga merasa bahwa kekalahan dari Persib merupakan tanggung jawabnya dan berjanji akan melakukan perbaikan. Selanjutnya, Arema akan melawan tuan rumah PSIS Semarang pada Sabtu (14/3) nanti.
Apalagi PSIS baru mengalahkan tuan rumah Persela Lamongan pada laga sebelumnya. “Saya minta maaf kepada para suporter, mereka sudah datang memenuhi stadion. Tapi kami tidak meraih kemenangan. Kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan berusaha untuk mengambil poin lagi,” ujar Gomez.
Pertahanan Persib  Bandung Terlalu Kuat Bagi Kushedya Hari Yudo
Sebelum pertandingan, sosok Kushedya Hari Yudo menjadi salah satu pemain yang paling mendapatkan sorotan. Hal itu tidak lepas dari dua gol yang dicetak KH Yudo pada laga sebelumnya. Padahal pada laga tandang ke Persikabo 1973 itu Arema tidak diperkuat tiga pemain asingnya.
Pada laga kali ini pun KH Yudo sering merepotkan pertahanan Persib. Beberapa peluang berhasil didapatkannya. “Inilah sepakbola. Kami sudah berjuang namun hasilnya tetap kalah. Pemain Persib bagus,mungkin saya kurang beruntung tidak bisa mencetak gol,” imbuh KH Yudo.
Ya, hanya saja jantung pertahanan Persib yang diisi Nick Kuipers dan Victor Igbonefo nampak sulit ditaklukan KH Yudo. Bisa dilihat ketika KH Yudo sering bergerak lebih lebar untuk menghindari duel dengan bek tengah Persib. Bahkan beberapa kali KH Yudo masuk ke dalam kotak penalti melalui sayap.
Stadion Kanjurhan Tidak Angker Lagi Bagi Persib Bandung
Hasil ini membuktikan bahwa Stadion Kanjuruhan bukan lagi tempat yang angker bagi Persib. Terakhir kali mereka menaklukan Arema di Stadion Kanjurhan itu terjadi pada 2009 dengan skor 2-0.
Selanjutnya, Persib kesulitan mengalahkan Arema di Stadion Kanjuruhan dan hasil maksimalnya adalah imbang. “Tentunya saya tahu Arema sangat kuat ketika bermain di Malang dan saya selalu merasakan itu di lapangan,” ujar Robert Alberts, seperti dikutip dari Tribun News.